Senin, 26 September 2011

Cinta Yang Sesat Di Perjalanan



CINTA, layaknya makanan pokok, istilah ini tak pernah pudar sepanjang jaman. Selalu hadir dimanapun dan kemanapun kita berpaling. Betapa Dasyatnya Fitnah Cinta.... sehingga orang yang sedang dilanda cinta lazimnya akan terfokus untuk mendapatkan yang dicintainya sekalipun hal itu menjadikannya lalai dari Sang Pencipta. Inilah potret Cinta Yang Sesat Di Perjalanan

Sesungguhnya seseorang yang bercita-cita tinggi tidak akan terpengaruh oleh cinta yang bisa menghalangi ketenangan, membuat tidur tidak bisa nyenyak, membuat bingung akal pikiran, dan bahkan bisa membuat gila. Betapa sering terjadi seseorang yang sedang dimabuk cinta menghabiskan harta dan mengorbankan jiwa serta kehornatannya demi yang dicintainya. Bahkan ia rela mengorbankan agama dan dunianya.

Cinta sanggup membuat tuan menjadi pelayan, dan penguasa menjadi budak. Anda lihat, banyak orang yang sudah terlanjur masuk dalam jerat cinta ingin keluar darinya. Akan tetapi, hal itu mustahil.

Cinta telah mengikat erat jiwa-jiwa para pecinta. Dengan logika cinta yang kadang sulit dimengerti oleh akal sehat manusia. Cinta mampu merubah warna darah dan menghapus rasa asin pada air laut. Sang pecinta mempersembahkan yang terbaik demi sang kekasih. Begitulah cinta telah menyihir setiap relung jiwa para pecinta

Taj Mahal, yang terletak di tebing sungai Jumna, Agra, India merupakan makam yang dibina oleh Shah Jahan (1614-1666) sebagai monumentperingatan untuk Mumtaz Mahal, isterinya yang kelima, yang meninggal ketika melahirkan anak mereka yang ke-14 pada tahun 1631.

Begitu dalam cinta Shah Janan pada isterinya sehingga ia wujudkan dalam Taj Mahalnan indah. Setiap orang yang melihat langsung, akan merasakan satu hal yang sama, yaitu : Kekuatan Cinta.

Shah Janan berharap cinta mereka akan tetap kokoh berdiri seperti Taj Mahal dan keindahannya tak akan pernah tertandingi. Bahkan Shah Janan menjatuhi Ustad Isa (sang arsitektur) hukuman pancung. Di samping itu, kesemua tukang yang terlibat dalam pembuatan bangunan itu dipotong tangannya. Agar mereka tidak dapat membuat bangunan yang menandingi Taj Mahal.

Cinta Zulayka kepada pemuda tampan Yusuf, yang mendorongnya mampu menerobos sendi-sendi ketertutupan wanita. Cinta yang menggelora dalam dada Zulayka membuatnya berani merayu dan memaksa Yusuf bercinta dengannya.

Begitu dalam cinta Zulayka pada Yusuf sehingga ia tidak rela jika sang kekasih dijatuhi hukuman berat. Menurut para ahli tafsir Al Qur’an, Zulayka lebih menekankan pada kata “ dipenjarakan” daripada kata “azab yang pedih”. Mengapa Zulayka lebih memilih Yusuf dipenjara ?

Al Aziz – suami Zulayka- adalah raja yang terkenal kejam. Bukan perkara sulit baginya untuk membunuh Yusuf jika Zulayka memintanya. Namun ternyata Zulayka lebih memilih memenjarakan Yusuf agar ia dapat tetap melihatnya. Secara kasat mata, mungkin permintaan Zulayka untuk memenjarakan Yusuf merupakan suatu bentuk hukuman. Tapi sesungguhnya itu adalah cara Zulayka melindungi sang kekasih. Begitulah sihir cinta, mantranya tak selalu terucap mesra.

Pernahkah anda mendengar cerita tentang seorang suami bernama Ibrahim (Nabi Ibrahim as, pen) yang terpaksa meninggalkan istri dan anak laki-lakinya yang baru saja lahir di sebuah gurun gersang ?

Sang istri bukan kepalang terkejut, saat sang suami hendak meninggalkan diri dan bayinya. Sehingga bertanyalah sang istri, “ Wahai Ibrahim, hendak kemanakah engkau pergi dan meninggalkan kami berdua disebuah lembah tak berpenghuni dan tak ada apa-apanya ini? “ Ibrahim terus berjalan tanpa menoleh, hingga sang istri bertanya lagi, “ Apakah Allah yang memerintahkanmu ? “ Ibrahim menjawab, “ Benar”. Mendengar jawaban suaminya yakinlah ia bahwa Allah tak akan menyia-nyiakannya.

Keteguhan Hajar –istri Ibrahim- saat mendengar jawaban suaminya adalah bukti taat pada Allah dan suami. Sedangkan sikap acuh yang ditunjukkan Ibrahim bukan pertanda ia tidak peduli. Melainkan adalah bukti ketinggian cinta pada Allah SWT dan kelembutan hati. Inilah Hakikat Cinta Yang Sebenarnya, Mendahulukan Cintanya Pada Sang Pencipta.

Sebagai seorang suami, apakah tidak akan goyah hatinya jika ia melihat belahan jiwanya merintih ?

Begitulah cinta, hadirnya selalu mengalirkan kesejukan. Ia mampu mengalirkan energi yang menggelora dalam setiap jiwa yang membara. Namun cinta terkadang dapat menjadi bencana bagi manusia ?

Sebuah Doa Terindah Rosulullah Yang TAK POPULER



TIDAK ada orang mau miskin. Semua mau kaya, mau rizkinya makmur, mau hidupnya mewah, mau urusan duniawinya dimudahkan. Tidak ada yang mau miskin, kekurangan, apalagi melarat.

Semua mau hidup senang di dunia, mewah dan berlebihan tanpa memikirkan apa yang menimpa terhadap dirinya dari kekayaan yang diberikan kepadanya. Bahkan sebagian dari mereka berusaha agar bisa kaya dengan cara apapun. Dengan cara halal atau dengan cara haram. Semua cara dilakukan, yang penting bisa kaya dan berhasil.

Banyak sekali do’a-do’a yang diajarkan Nabi kita Muahammad saw agar bisa kaya, banyak rizki dan hidup senang, diantaranya yang diriwayatkan oleh Abu Abdullah Muhammad al Qurtubi dalam tafsirnya yang menulis bahwa kebaikan di dunia sangat luas mencakup diantaranya: kesehatan, istri yang soleh, anak dan keturunan, ilmu, ibadah dan pula harta benda dan kekayaan. Ini semua termasuk dalam katagori kenikmatan duniawiah.

Di lain ayat Allah berfirman “dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi”. Alqashash 77

Di samping do’a-do’a yang diajarkan untuk rizki makmur, ada pula do’a-do’a yang TAK POPULER di zaman ini yang diajarkan Rasulallah saw agar meminta kepada Allah kemiskinan

“Ya Allah, hidupkan aku miskin. Matikan aku miskin. Dan kumpulkan aku kelak di Padang Mahsyar ke dalam kelompok kaum miskin”.

Doa diatas tadi jarang sekali dibaca tapi memang itu kenyataan doa yang diajarkan Rasulallah saw agar meminta kepada Allah kemiskinan.

Suatu ketika Rasulallah pernah ditanya tentang surga dan ahlinya, beliau menjelaskan bahwa penghuni yang paling banyak di surga adalah orang miskin. Yang dimaksud disini tentu bukan semua orang miskin masuk surga. Akan tetapi kebanyakan penghuni surga adalah orang miskin yang sabar, soleh, taat kepada Allah dan banyak beribadah.

Miskin. Siapa suka miskin? Semua lari dari kemiskinan dan takut miskin. Ini kenyataan hidup sekarang ini. Tidak ada orang ingin hidup miskin. Boro-boro ingin jadi miskin, bermimpi jadi orang miskin atau bertemu dengan kemiskinan atau kesusahan saja sama sekali tidak terbayang kaleeee.

Tapi kalau kita teliti dengan seksama memang itulah kenyataan sebagian falsafah hidup yang diajarkan Rasulallah saw kepada kita. Dan Beliau sendiri ternyata hidup dalam kondisi miskin meski harta datang kepadanya bertumpuk tumpuk. Ketika beliau wafat, tak ada harta yang diwariskan untuk keluarganya dan diketahui baju besinya masih tergadai pula. Rahasia apa sebenarnya yang terkandung dalam gaya hidup seperti beliau itu ?

Begitu pula para sahabat nabi mayoritasnya mereka hidup dalam kekurangan dan kemiskinan. Hidup berlebihan atau kaya sangat jarang kita dapatkan dalam kisah kehidupan para sahabat Rasulullah. Ada diantara mereka yang kaya seperti misalnya Ustman bin Affan dan Abdurahman bin Auf, tapi mereka pun berusaha menginfakan dan rela mengeluarkan hartanya ke jalan Allah AGAR JADI MISKIN.

Imam besar Ali ra hidup miskin dan serba kekurangan. Bahkan setelah menikah dengan Fatimah binti Rasullah beliau tidak mampu mengambil seorang pembantu. Ketika istrinya, Fatimah, datang kepada Ayahnya minta kepada beliau seorang pembantu. Rasulallah pun berkata “Wahai anakku bersabarlah. Sesungguhnya sebaik baiknya wanita adalah yang bermanfaat bagi keluarganya”

Contoh lainnya, pernah satu ketika Rasulallah saw datang melancong ke rumahanaknya, Fatimah. Ketika beliau melihat anaknya mengenakan giwang dan rantai terbuat dari perak, begitu pula beliau melihat selot pintu rumahnya terbuat dari bahan sejenis perak, Rasulallah segera keluar dari rumahnya dan kelihatan tanda tanda kemarahan di wajah beliau. Beliau naik ke atas mimbar.

Fatimah pun mengetahui maksud kemarahan ayahnya. Maka dicopotilah giwang, rantai dan selot pintu yang terbuat dari perak dan segera diserahkannya kepada Nabi di atas mimbar seraya berkata “Jadikanlah semua ini di jalan Allah, ya abati”.

Ya Allah Ya Robb, adakah lagi perempuan perempuan sekelas fatimah ra di zaman ini ??

Wahai kaum muslimin, seandainya dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, maka tidak ada satu orang kafir diberi minum setetes pun”

Lalu, mengapa Rasulallah saw mengajarkan doa jadi miskin? Rahasia apa sebenarnya yang terkandung dalam doa dan contoh yang beliau berikan ?

Orang kaya yang hanya memikirkan diri sediri, serakah, tamak, dan kikir, orang semacam ini dikatagorikan orang kaya tapi berjiwa miskin. Sebaliknya orang miskin yang menerima nasib, bersabar, tabah dengan segala musibah yang menimpah dirinya, dan ridho serta bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah, ia adalahORANG MISKIN YANG BERJIWA KAYA.

Jawaban Dari Teka Teki Imam Ghozali



Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya tentang sebuah teka-teki:

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid 1 = "Orang tua."
Murid 2 = "Guru."
Murid 3 = "Teman."
Murid 4 = "Kaum kerabat."
Imam Ghazali = "Semua jawanan kalian benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu adalah janji Allah, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati, (Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = "Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?"
Murid 1 = "Negeri Cina "
Murid 2 = "Bulan."
Murid 3 = "Matahari."
Murid 4 = "Bintang-bintang."
Iman Ghazali = "Semua jawaban kalian tidak ada yang salah. Tetapi yang paling tepat adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok danhari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan apa yang Allah perintahkan."

Iman Ghazali = "Apa yang paling besar di dunia ini?"
Murid 1 = "Gunung."
Murid 2 = "Matahari."
Murid 3 = "Bumi."
Imam Ghazali = "Semua jawaban kalian benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI = "Apa yang paling berat di dunia?"
Murid 1 = "Baja."
Murid 2 = "Besi."
Murid 3 = "Gajah."
Imam Ghazali = "Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua berkata tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = "Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Murid 1 = "Kapas."
Murid 2 = "Angin."
Murid 3 = "Debu."
Murid 4 = "Daun-daun."
Imam Ghazali = " Semua jawaban kalian tepat, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, dengan mudah kita tinggalkan sholat."

Imam Ghazali = "Apa yang paling tajam di dunia ini?"
Murid- Murid dengan serentak menjawab = "Pedang."
Imam Ghazali = "Itu benar, tapi benda yang paling tajam di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri."